REPUBLIKA.CO.ID, Tewasnya seorang ilmuwan nuklir Iran dalam pemboman pekan ini telah menimbulkan gelombang kemarahan di Teheran, Iran, yang menyalahkan Israel dan Amerika Serikat atas serangan itu.
Sebuah koran garis keras Iran menyerukan pembalasan terhadap Israel, yang menurut pihak berwenang Iran mendalangi ledakan bom hari Rabu itu.
Sebuah tajuk rencana di surat kabar Kayhan menyerukan pembunuhan para pejabat dan militer Israel. Komentar itu mengikuti imbauan Teheran kepada PBB agar mengutuk serangan itu dan mengambil langkah-langkah untuk menghilangkan apa yang disebutnya terorisme.
Baik Israel dan Amerika telah menyangkal terlibat dalam pembunuhan ilmuwan nuklir Iran itu.
Amerika, negara-negara Barat lainnya dan Israel mencurigai Iran menggunakan program nuklirnya untuk membangun senjata. Iran mengatakan ambisi nuklirnya bertujuan damai, dan bahwa serangan itu tidak akan menunda program itu.
Ilmuwan yang tewas dalam serangan itu – Mostafa Ahmadi Roshan – menjadi kepala fasilitas nuklir Natanz, pabrik pengayaan nuklir utama Iran.