REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON - Anggapan itu tidak mengada-ada. Berdasar rilis data Desember lalu dari Center for Responsive Politics (CRP) sebuah lembaga nirlaba Amerika Serikat yang fokus pada pengaruh uang dalam politik, rata-rata pendapatan senator di Kongres bisa mencapai 2,6 juta dolar (Rp23,6 miliar) per tahun. Ironisnya pendapatan rata-rata warga AS cuma U$96.000 per tahun.
Data mengejutkan lain, sepanjang 2004-2011 kekayaan pribadi anggota Kongres ternyata naik rata-rata 15 persen. Sementara dalam kurun waktu itu kekayaan warga AS non-anggota kongres merosot 8 Persen akibat krisis.
Bila itu terjadi ketika ekonomi sedang mulus lain cerita. "Banyaknya warga AS yang mengalami tekanan ekonomi akibat krisis, fakta semacam ini justru membuat rakyat semakin benci," kata Alan J. Ziobrowski, guru besar ekonomi dari Universitas Georgia.
Satu contoh menyolok adalah senator John Kerry dari partai Demokrat yang memiliki kapal pesiar senilai 7 juta dolar (RP63 miliar). Padahal di atas slip gaji, anggota Kongres hanya menerima 174 ribu dolar pertahun.
Cerita lain yang membuat bekernyit datang dari Nancy Pelosi, ketua Faksi Demokrat di Kongres. Wanita berusia 71 tahun itu dilaporkan menghabiskan liburan Natal di Hawai dengan tinggal di hotel bertarif 10 ribu dolar (Rp90 juta) per malam.
"Banyak orang menyangsikan apakah anggota Kongres bisa memahami kehidupan sebenarnya rakyat Amerika," ujar Viveca Novack dari CRP kepada ABC. "Apakah mereka benar-benar tahu berapa biaya sewa apartemen, listrik dan kebutuhan pokok lain?" ujarnya. Tidak heran bila banyak media AS, seperti CNN, menyebut Kongres AS layaknya klub jutawan kaya.