REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN - Sebanyak lima ilmuwan nuklir Iran telah tewas dalam serangan bom magnet yang terjadi secara terpisah.
Juru Bicara Staf Gabungan Angkatan Bersenjata Iran, Massoud Jazayeri, menyatakan Amerika, Inggris dan rezim Zionis (Israel) harus bertanggung jawab atas serangan yang menewaskan para ahli nuklirnya.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Ramin Mehmanparast, mengungkapkan serangan terhadap para ilmuwan nuklir Iran itu terjadi akibat bocornya rahasia tentang para ahli nuklir itu ke tangan teroris. Iran menuding data rahasia ilmuwan nuklir Iran itu dibocorkan oleh inspektur Badan Energi Atom Internasional (IAEA).
"Mereka yang datang ke Iran dengan alasan menginspeksi fasilitas nuklir telah mengidentifikasi para ilmuwan Iran dan menyerahkan nama-nama mereka kepada kelompok teroris," kata Ramin Mehmanparast kepada Press TV Sabtu (14/1).
Ia menegaskan Teheran akan menindaklanjuti kasus yang relevan di badan-badan internasional. Menurut dia, pembunuhan itu adalah upaya terakhir musuh untuk menghentikan kemajuan ilmiah Iran.