Senin 16 Jan 2012 10:14 WIB

Menyebut Oknum Tentara Marinir Berbuat Kejahatan, Obama Diprotes

Rick Perry
Foto: Reuters
Rick Perry

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Peristiwa tentara marinir yang mengencingi sejumlah jenazah pejuang Taliban di Afghanistan, beberapa waktu lalu, mengundang banyak reaksi. Respon Presiden Barack Obama atas video rekaman yang menunjukkan aksi itu menyatakan bahwa apa yang dilakukan mereka adalah satu tindak kejahatan.

Namun, berbeda dengan Gubernur Texas, Rick Perry yang berusaha mencalonkan diri sebagai Presiden AS mendatang dan tengah mengikuti tahap menentukan dalam pencalonan bagi Partai Republik di Carolina Selatan. Dia menuduh pemerintah Obama bereaksi berlebihan atas video tersebut. Dalam tayangan program CNN 'State of the Union', pada Ahad (15/1), dia menyampaikan hal itu.

"Anak-anak ini membuat kesalahan. Itu tak perlu diragukan. Mereka mestinya tak melakukan itu. Itu buruk.  Namun untuk menyebutkan aksi kejahatan, saya kira, itu berlebihan," kata Perry yang diberitakan Reuters dan dikutip Antara, Senin (16/1).

Perry, mantan pilot Angkatan Udara ini, mengatakan keempat marinir tersebut memang mesti dihukum, namun secara layak. "Tapi memburu mereka sebagai pelaku aksi kejahatan, saya kira adalah pesan yang buruk," katanya.

Dia menambahkan, saat konflik bersenjata, sering terjadi perubahan pada perilaku seseorang. Dia mencontohkan, Jenderal Angkatan Darat George Patton mengencingi Sungai Rhine di Jerman di akhir Perang Dunia II. Selain itu, ada juga Perdana Menteri Inggris Winston Churchil melakukan hal yang sama di satu tembok besar pertahanan Jerman.

Korps Marinir AS menunjuk seorang perwira penyidik, pekan lalu, guna memutuskan apakah akan ada dakwaan yang diajukan terhadap keempat Marinir yang terlibat di video rekaman tersebut. Menteri Pertahanan AS Leon Panetta, Menteri Luar Negeri Hillary Clinton, dan anggota lain pemerintah Obama telah mencela tindakan keempat Marinir itu.

"Mencemarkan, menistakan, mengejek, mengambil gambar, atau membuat film untuk penggunaan pribadi terhadap pemberontak yang tewas merupakan pelanggaran besar (hukum konflik bersenjata)," tulis Letnan Jenderal Curtis Scaparrotti, yang memimpin operasi harian di Afghanistan, pekan lalu.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement