Senin 16 Jan 2012 14:44 WIB

Assad tak Senang Militer Suriah Diintervensi

Rep: Aghia Khumaesi/ Red: Dewi Mardiani
Bashar al Assad
Foto: guardian.co.uk
Bashar al Assad

REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS-- Keadaan di Suriah semakin mencekam. Kerusuhan banyak terjadi di mana-mana. Warga yang tewas mencapai puluhan ribu banyaknya akibat kerusuhan yang mengguncang negara tersebut. Untuk itu, banyak pemimpin-pemimpin Arab bersimpati dan berharap kerusuhan Suriah cepat berakhir.

Atas perhatian yang diberikan pemimpin-pemimpin negara lainnya, terutama negara-negara Arab, Presiden Suriah Bashar Al Assad tidak senang. Ia menganggap negara-negara internasional yang mencoba mengguncang Suriah. Hal ini ia sampaikan saat pidatonya. "Negara-negara internasional mencoba mengguncang Suriah. Saya bersumpah untuk menghancurkan teroris dengan tangan besi," ujarnya.

Sebelumnya, Penguasa Qatar, Sheikh Hamad bin Khalifa Al Thani mengatakan, negara-negara Arab harus mengirim pasukan ke Suriah untuk mengakhiri pertumpahan darah ini. "Pada situasi sekarang ini, beberapa pasukan harus pergi untuk menghentikan pembunuhan," katanya, pada saluran CBS AS, akhir pekan lalu, seperti dikutip BBC News.

Sheikh Hamad merupakan seorang pemimpin Arab yang pertama kalinya menyerukan untuk mengintervensi militer di Suriah. Intervensi itu ditujukan untuk mengakhiri kerusuhan di negara tetangganya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement