REPUBLIKA.CO.ID, Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Ban Ki-moon menyerukan rezim Zionis Israel untuk mengakhiri pendudukannya atas wilayah Palestina.
"Pendudukan Israel di wilayah Arab dan Palestina harus diakhiri," kata Ban dalam Konferensi Reformasi dan Transisi untuk Demokrasi, yang diselenggarakan di Beirut, ibukota Lebanon pada Ahad (15/1). Selain itu, Ban juga mendesak untuk mengakhiri cara kekerasan terhadap warga sipil.
Tujuan dari konferensi tersebut adalah untuk menawarkan kepada para pengambil keputusan dari "Demokrasi yang muncul" di dunia Arab sebuah kesempatan untuk berinteraksi dengan para pemimpin lainnya bagi negara yang telah menghadapi tantangan serupa.
Israel telah berulang kali dikritik oleh masyarakat internasional atas pendudukanya di tanah Palestina dan pembangunan pemukiman ilegal rezim penjajah ini.
Menurut lembaga bantuan dan dinas pekerjaan PBB (UNRWA), tentara Israel telah menghancurkan 431 bangunan Palestina sepanjang 2010 dan 356 lain dalam enam bulan pertama tahun 2011. Lebih dari 1000 warga Palestina telah mengungsi karena penghancuran rumah-rumah mereka pada tahun 2011.
Penghancuran itu disebabkan proyek rezim Zionis Israel untuk membangun pemukiman ilegal Yahudi di wilayah Palestina yang diduduki yaitu di Tepi Barat dan timur al-Quds (Yerusalem).
Saat ini, Lebih dari 310.000 warga Israel tinggal di pemukiman ilegal di Tepi Barat dan sekitar 200.000 lainnya berada di pemukiman seperti di timur al-Quds.
Tel Aviv menduduki dua wilayah Palestina tersebut pada tahun 1967 dan kemudian dianeksasi mereka. Masyarakat internasional telah menolak untuk mengakui langkah tersebut.