REPUBLIKA.CO.ID, Seakan mendobrak tabu, beberapa bagian pemikiran atau kutipan dari buku bersejarah pemimpin Nazi, Adolf Hitler yang ditulisnya semasa di penjara, 'Mein Kampf' akan diterbitkan untuk kali pertama di Jerman.

Catatan-catatan kritis Hitler tersebut akan terbitkan pada dua pekan mendatang, oleh penerbit Albertas, sebuah penerbitan yang berbasis di London. Dalam cetakan untuk kali pertama itu, pihak penerbit akan mencetak 100 ribu eksemplar, dengan tiga edisi, yang masing-masing sebanyak 15 halaman.

Sejak Perang Dunia Kedua berakhir, buku yang memuat pemikiran politik Hitler itu tidak pernah diterbitkan di Jerman. Dalam menulis bukunya itu, Hitler mengkombinasikan sejarah hidupnya, eksposisi atas tesis politiknya, dan menguraikan kebenciannya terhadap komunisme dan Yahudi, serta keyakinannya bahwa Jerman ditardikan untuk melawan 'Yahudi-rezim Bolshevik' dari Uni Soviet.

Walaupun tidak dilarang di Jerman, hak cipta dari penerbitan buku 'sakral' tersebut masih dipegang negara bavaria itu, yang sejauh ini menolak untuk memproduksi buku 'Mein Kampf'. Salah satu alasannya, adalah karena penerbitan buku tersebut dapat memicu kerusuhan rasial dan bahkan dapat dipolitisir aliran politik garis kanan.

Selain itu, hukum di Jerman juga memerintahkan pembatasan publikasi atau pelbagai pernak-penik terkait Nazi selain untuk tujuan pendidikan, tanpa memperdulikan unsur komersial dari produk-produk tersebut.

Namun, belum juga buku itu terbit, Kementerian Keuangan Jerman mengancam pihak penerbit Albertas terkait pelanggaran hak cipta. "Kementerian akan mempertimbangkan tindakan hukum terhadap publikasi (Mein Kampf), karena gagal mematuhi hak cipta," tulis Kementerian Keuangan Jerman dalam sebuah pernyataan.

Terkait hal itu, juru bicara penerbit Albertas, Alexander Luckow, justru menilai pihaknya tidak melanggar hak cipta apapun. Sebab, pelanggaran hak cipta terjadi, jika pihak penerbit mempublikasikan keseluruhan karya dengan lengkap dan utuh. Apalagi, ditegaskan dia, pihaknya tidak akan mencetak seluruh buku 'Mein Kampf.'

Kendati demikian, Presiden Dewan Pusat Yahudi di Jerman, Dieter Graumann menyambut baik diterbitkannya kepingan pemikiran Hitler tersebut.

Ikuti Whatsapp Channel Republika