Selasa 17 Jan 2012 12:52 WIB

Mesir Krisis Anggaran

Rep: Lingga Permesti/ Red: Hafidz Muftisany
Demonstrasi Rakyat Mesir
Demonstrasi Rakyat Mesir

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO-- Pasca revolusi, Mesir mengalami krisis anggaran dan mata uang Mesir turun drastis."Kami telah secara resmi meminta pinjaman IMF sebesar $ 3,2 milyar," kata Menteri Perencanaan dan Kerjasama Internasional Mesir, Faiz Abu el-Naga, kepada wartawan.

Sebelumnya, pada Juni tahun lalu, pemerintah menolak tawaran $ 3 miliar bantuan keuangan dari IMF.

Delegasi IMF akan kembali ke Mesir pada akhir Januari. Direktur Regional IMF Masood Ahmed mengatakan rincian teknis masih harus diselesaikan dan kunjungan minggu ini adalah untuk memahami situasi di Mesir.

Kabinet baru nantinya harus memotong pengeluaran. Abu el-Naga mengatakan, defisit anggaran diproyeksikan mencapai $ 23,85 miliar atau diperkirakan  8,7 persen dari produk domestik bruto. Abu el-Naga melanjutkan, uang IMF akan dicairkan selama 18 bulan. 

"Kita perlu sumber-sumber lain untuk mengisi kesenjangan pendanaan. Kita tertarik bermitra dengan Arab Saudi, UEA atau Qatar, atau dengan mitra lain seperti Amerika Serikat dan Uni Eropa.

Ikhwanul Muslimin, gerakan Islam yang telah muncul dari pemilihan parlemen sebagai kekuatan politik terkuat Mesir, mengatakan akan mempertimbangkan dukungan kesepakatan bantuan darurat IMF tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement