Selasa 17 Jan 2012 16:38 WIB

Abbas: Israel tak Ajukan Ide Penting di Yordania

Presiden Palestina, Mahmud Abbas (kiri) dan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu (kanan)
Presiden Palestina, Mahmud Abbas (kiri) dan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu (kanan)

REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH -- Presiden Palestina Mahmud Abbas Senin (16/1) mengatakan bahwa Israel tidak memberikan gagasan-gagasan penting selama pertemuan penjajakan di Amman, Yordania. Kantor berita resmi Palestina Wafa mengutip Abbas yang mengatakan, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, tidak mengusulkan ide penting untuk menghidupkan kembali proses perdamaian yang macet.

Pada 3 Januari 2012, Yordania dan Kuartet perdamaian internasional berhasil membawa perunding Israel dan Palestina ke Amman dalam upaya melanjutkan perundingan perdamaian kedua belah pihak. Meskipun tiga pertemuan seperti itu telah diadakan, namun Palestina bersikeras menyatakan pertemuan kali ini tidak berarti bahwa pembicaraan telah dilanjutkan.

Palestina telah menekan Israel untuk menanggapi permintaan soal menghentikan pembangunan permukiman di wilayah Palestina dan mengakui prinsip solusi dua-negara. "Tidak mungkin untuk kembali ke perundingan tanpa penghentian menyeluruh dari permukiman Israel. Penyelesaian yang sedang berlangsung malah membuat kita bertanya-tanya, di mana kita harus membangun negara kita," kata Abbas seperti diberitakan Xinhua dan dilansir Antara, Selasa (17/1).

Sebelumnya, media Israel mengutip Netanyahu yang mengatakan bahwa ia mengusulkan beberapa gagasan baru, termasuk visi Israel melanjutkan pembicaraan perdamaian dan mencari solusi perdamaian permanen. Netanyahu mengatakan bahwa usulan-usulannya telah mendapat konsensus Israel dan menyatakan harapannya bahwa pertemuan di Amman akan berlanjut setelah 26 Januari, serta kesiapannya untuk bertemu Abbas kapan saja, bahkan di Ramallah.

Perundingan perdamaian Palestina-Israel terhenti setelah pihak Israel malah meneruskan pembangunan permukiman kaum Yahudi di wilayah Palestina yang diduduki sejak perang 1967. Dalam beberapa kesempatan, Israel justru memberikan izin pembangunan perumahan baru Yahudi di wilayah tersebut.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement