REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Korea Selatan tampaknya menghadapi dilema soal sanksi terhadap Iran. Diplomat AS meminta Korea Selatan untuk ikut bergabung dengan AS dan negara Barat untuk menghukum Iran atas program nuklirnya yang kontroversial.
Deputi Menteri Luar Negeri Korea Selatan Kim Jae-Shin, menegaskan, Seoul berkomitmen agar dunia internasional menghentikan proyek nuklir Iran. Namun, di sisi lain, Korea Selatan juga khawatir sanksi terhadap Iran akan berdampak terhadap ekonomi negara itu. Pasalnya, saat ini, negeri Ginseng itu bergantung dari pasokan minyak mentah Iran.
Pemerintah Amerika Serikat (AS) terus menggalang kekuatan untuk mengucilkan Iran. AS juga menjatuhkan sanksi-sanksi ekonomi baru terhadap Iran dengan melarang lembaga-lembaga keuangan melakukan bisnis dengan bank sentral Iran di pasar AS. Tindakan itu dipandang sebagai upaya untuk memotong pendapatan minyak Iran.