Selasa 17 Jan 2012 20:40 WIB

Iran Bantah Tudingan Kirim Senjata ke Suriah

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN - Iran membantah tudingan Perancis yang menyatakan bahwa pihaknya mengirimkan senjata-senjata ke Suriah, Selasa (17/1). Menurut Perancis, hal itu melanggar embargo Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

"Pernyataan-pernyataan dari para pejabat Prancis itu tidak benar," kata juru bicara kementerian luar negeri (Kemenlu) Iran Ramin Mehmanparast kepada wartawan dalam satu jumpa pers mingguannya, di Teheran, seperti diberitakan AFP dan dikutip Antara.

Pihaknya menyesalkan sejumlah negara Eropa yang sering memandang persoalan di Iran dengan tidak berdasar dan tidak didukung bukti. Pandangan itu, dinilainya, bernuansa politis, seperti yang dilakukan Perancis kali ini.

Kemenlu Perancis, Senin mengatakan bahwa Iran berulang kali melanggar embargo senjata dengan mengirim senjata-senjata ke Suriah yang dilanda konflik dalam negeri. Juru bicara Kemenlu Perancis, Romain Nadal, mengatakan informasi soal pengiriman senjata itu disampaikan tim ahli PBB.

Informasi itu disampaikan kepada Dewan Keamanan PBB tentang pelanggaran embargo senjata oleh Iran. "Kami mengecam pelangaran-pelanggaan dan menyerukan Iran dan Suriah menaati resolusi-resolusi Dewan Keamanan," kata Nadal.

Para pejabat senior AS, Jumat mengemukakan Iran mengirim amunisi ke Suriah untuk membantu tindakan pemerintah menumpas aksi protes berdarah atas prakarsa yang dilakukan panglima pasukan elit Quds, Korps Pengawal Revolusi Iran, Qasem Soleimani.

Iran dilarang mengimpor atau mengekspor senjata atau amunisi sesuai dengan ketentuan-ketentuan resolusi Dewan Keamanan PBB mulai tahun 2007 dan 2010. Ketentuan itu diberlakukan terhadap republik Islam itu karena program nuklirnya yang kontroversial.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement