REPUBLIKA.CO.ID, Koran al-Eqtisadiah terbitan Arab Saudi pada pekan lalu memuat berita yang mengiris hati soal kondisi kehidupan sebuah keluarga Saudi yang terpaksa hidup di lokasi pekuburan akibat kondisi ekonomi keluarga. Demikian dikutip dari Fars News, Selasa (17/1).
Terkait hal itu, koran al-Eqtisadiah menulis, seorang laki-laki berumur 70 tahun bersama sembilan anaknya tinggal di dalam sebuah lokasi pemakaman di kota Riyadh, Ibukota Arab Saudi. Bahkan tempat tinggal mereka berada tidak jauh dari tempat pembuangan sampah, kira-kira 100 meter. Anak-anak lelaki itu tidak bersedia untuk sekolah karena sering dihina teman-teman sekolahnya.
Mohammed Naseer Abu Syarifah adalah mantan pegawai di salah satu kantor pemerintah Saudi yang telah melewati umurnya selama 70 tahun. Setelah pensiun dia terpaksa memenuhi kebutuhan keluarganya dengan cara menjadi penjaga di salah satu tempat pemakaman.
Sebagai imbalannya, dia meminta setengah dari gajinya diganti dengan tempat perlindungan bagi anak-anak dan keluarganya. Oleh sebab itu, dia diberi sebuah kamar dari kayu di pemakaman itu, namun tanpa adanya perlengkapan apapun.
Sedangkan setengah gajinya yang lain yaitu 1000 rial Saudi dipakai untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya. Karena kondisi inilah anak-anaknya sering dihina teman-teman sekelasnya sehingga mereka tidak mau bersekolah lagi.
Mohammed Naseer Abu Syarifah mengatakan bahwa dirinya terpaksa mempertahankan pekerjaan tersebut demi sembilan orang anaknya. Meskipun mereka tidak belajar lagi akibat dicemooh teman-teman sekelasnya. IRIB Indonesia