REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK - Perusahaan raksasa makanan AS, Kraft Foods, Selasa mengatakan, akan mengurangi 1.600 pekerja di Amerika Utara tahun ini menjelang langkah pemecahan usaha menjadi dua entitas yang terpisah. "Ketika kami mengumumkan keputusan kami untuk membuat dua perusahaan kelas dunia Agustus lalu, kami mengatakan keduanya akan lebih ramping, organisasi lebih kompetitif," kata Irene Rosenfeld, ketua dan kepala eksekutif Kraft, dalam sebuah pernyataan.
Pengurangan pegawai (PHK) akan menyentuh operasi di Amerika Serikat dan Kanada, sebuah pemangkasan besar dari mereka di bidang penjualan dan operasi perusahaan. Dua puluh persen dari posisi saat ini kosong, kata Kraft.
Pengurangan tidak termasuk pada pekerjaan di fasilitas manufaktur, perusahaan mengatakan, sementara menunjukkan sektor itu baru terkena dampaknya kemudian. "Dengan pemisahan yang akan datang menjadi dua perusahaan independen, Kraft terus mengkaji fasilitas manufaktur untuk mempertimbangkan apa yang terbaik bagi kedua baru perusahaan."
Kraft berencana untuk dipisahkan menjadi dua perusahaan publik, satu berfokus pada bisnis makanan ringan dan lainnya pada bisnis bahan makanan.
"Rencana kami untuk membuat perusahaan yang lebih gesit, dikombinasikan dengan ekonomi saat ini dan tekanan kompetitif, membawa kami ke titik ini," kata wakil presiden eksekutif Kraft, Tony Vernon, yang akan memimpin perusahaan bahan makanan setelah pemecahan.
"Mengambil langkah yang diperlukan sekarang akan memungkinkan kami untuk terus berinvestasi di merek tercinta kami untuk mendorong pertumbuhan."
Kraft memiliki merek makanan terkenal seperti Cadbury, Jacobs, LU, Maxwell House, Milka, Nabisco, Oreo, Oscar Mayer, Philadelphia, Tang dan Trident. Saham Kraft naik 1,2 persen menjadi 38,21 dolar AS pada sekitar 1925 GMT di perdagangan New York.