Rabu 18 Jan 2012 08:43 WIB

Pertumbuhan Ekonomi Cina Turun

Rep: Aghia Khumaesi/ Red: Dewi Mardiani
Cina (ilustrasi)
Cina (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Ekonomi Cina yang merupakan ekonomi terbesar kedua di dunia, saat ini mengalami kelambatan dalam kecepatan pertumbuhannya. Tak hanya itu, ada kecenderungan pertumbuhannya menurun. Kondisi tersebut terjadi lebih dari dua tahun.

Data terbaru dari pemerintah setempat menunjukkan, produk domestik bruto meningkat dari tahun sebelumnya sebesar 8,9 persen dalam tiga bulan sampai akhir Desember. Namun, angka itu justru menurun dari 9,1 persen pada kuartal sebelumnya. Data Biro Statistik juga menunjukkan bahwa pertumbuhan untuk setahun penuh adalah 9,2 persen. Angka itu turun dari 10,4 persen pada tahun 2010.

Analis memperkirakan pertumbuhan ekonomi Cina pada tahun ini juga akan menurun dan berjalan lambat. "Melihat sisa tahun 2012, Anda akan melihat perlambatan lebih tajam pada kuartal pertama, karena efek pengetatan moneter," kata Arjuna Mahendran, kepala strategi di Asia di Bank HSBC Swasta, yang dilansir  laman BBC News.

Padahal, kata dia, Cina sebelumnya merupakan salah satu negara yang tercepat dalam pertumbuhan ekonomi pada beberapa tahun terakhir ini. Namun, langkah-langkah stimulus yang diterapkan oleh pemerintah telah menciptakan risiko gelembung aset. Hal ini menyebabkan pertumbuhan ekonomi Cina melambat dan menurun.

Beberapa tindakan telah dilakukan, termasuk membatasi pinjaman untuk mencegah overheating pada properti dan pasar investasi, serta memperketat pasokan moneter.

Data yang dikeluarkan laporan Biro Statistik Nasional setempat, pada Selasa (17/1), juga menunjukkan bahwa investasi real estat di Cina yang mencapai 27,9 persen pada tahun 2011, turun dari 29,9 persen pada tahun lalu, yaitu antara bulan Januari dan November.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement