REPUBLIKA.CO.ID, SOFIA -- WikiLeaks membocorkan informasi kepada pemerintah Bulgaria, dalam situs Bivol.bg. Dalam laporan investigasinya, laporan informasi bocoran tersebut menuduh seorang Imam besar dan Mufti Bulgaria, Mustafa Hadzhi sebagai agen Amerika Serikat (AS).
Laporan tersebut berjudul ‘Identifying Credible Voices In Muslim Communities.’ Informasi ini menyoroti pandangan Duta Besar AS untuk Bulgaria, John Beyrle kepada Kepala Mufti Bulgaria, Mustafa Hadzhi.
Ringkasan tersebut menyebutkan, Mustafa Hadzhi sebagai pemimpin spiritual komunitas Muslim Bulgaria, adalah informan yang dapat dipercaya. "Ia dapat dipercaya dan tidak memiliki perbedaan pendapat dengan kebijakan AS,” sebut laporan tersebut.
Mustafa adalah keturunan asli ‘Pomaks’- etnis Muslim Slavia Bulgaria di pegunungan Rhodope di perbatasan Yunani. Ia dianggap dapat dengan mudah mempengaruhi orang lain dan masuk dalam pengawasan serta pendanaan. Dan ia dipercaya menjadi informan semasa pemerintahan komunis berjaya di negara itu.
’