REPUBLIKA.CO.ID, ADDIS ABABA - Lima wisatawan Eropa dibunuh dan dua lainnya diculik dalam serangan kelompok bersenjata di kawasan terpencil Afar, Ethiopia utara, Rabu. Juru bicara pemerintah, Bereket Simon, mengatakan kepada Reuters bahwa dua warga Jerman, dua Hongaria dan seorang Austria tewas dalam serangan fajar di daerah gersang rawan kejahatan itu.
Afar merupakan tempat operasi gerilyawan separatis. Dalam serangan pada Rabu sore tersebut, sebanyak 11 korban berhasil selamat. Mereka tampak kelelahan setelah tiba dengan pesawat di ibu kota Addis Ababa. Beberapa dari mereka menutupi wajah mereka dari sorotan kamera televisi yang telah menunggu.
Satu orang dibantu dengan kursi roda di bandara. Lutut dan lenganya mengalami luka memar-memar cukup parah. Mereka yang selamat itu dibawa dengan kendaraan-kendaraan diplomatik.
Ada kesimpangsiuran mengenai siapa yang terluka dalam serangan tersebut. Addis Ababa sebelumnya mengatakan bahwa seorang Hongaria dan seorang Italia cedera. Namun, Roma kemudian membantah bahwa salah satu warganya cedera.
Afar merupakan daerah tandus di negara Tanduk Afrika. Suhu rata-ratanya mencapai 34,4 derajat Celsius.
Warga asing yang pergi ke daerah itu biasanya melibatkan peneliti dan pekerja bantuan. Sekitar 500 wisatawan petualang setiap tahun mengunjungi keajaiban geografis seperti Danakil Depression yang memiliki tambang garam kuno dan gunung berapi.