REPUBLIKA.CO.ID, Iran sedang menjadi perhatian dunia. Semua berawal dari proyek nuklir yang dikembangkan negeri Para Mullah itu. AS dan negera-negara Barat, khawatir Iran akan mengembangkan senjata nuklir. Padahal, berulang kali Iran menegaskan program nuklir yang dikembangkan Teheran adalah untuk tujuan damai.
AS dan sekutunya mendesak Iran untuk menghentikan program nuklirnya. Namun, Iran menolak. AS pun gencar menyatroni sekutunya untuk menjatuhkan sanksi terhadap Iran, salah satunya mengembargo impor minyak dari Iran. Lalu bisakah dunia tanpa minyak Iran?
Iran merupakan penghasil minyak terbesar kelima di dunia. Tahun lalu, Iran telah memproduksi 4,25 juta barrel minyak per hari. Cina adalah konsumen minyak Iran terbesar, yakni 22 persen. Uni Eropa adalah konsumen terbesar kedua, yakni 18 persen, Jepang 14 persen, India 13 persen, Korsel 10 persen, dan Turki tujuh persen.
Cina menolak permintaan AS untuk menghentikan impor minyak dari Cina. Korea Selatan malah gamang. Di satu sisi mendukung kebijakan dunia internasional untuk menghentikan program nuklir Iran, namun negeri Ginseng itu mengkhawatirkan perekonomiannya akan terdampak.
Deputi Menteri Energi AS, Daniel Poneman optimistis dunia bisa berjalan tanpa minyak Iran. Menurut dia, Washington telah bekerja sama dengan negara-negara produsen minyak untuk memastikan bahwa suplai bahan bakar fosil itu tetap aman, meski tanpa Iran.
Poneman menambahkan, AS telah berbicara dengan semua negara importir minyak Iran. Menurut dia, AS telah menawarkan solusi untuk mencari pengganti sumber suplai dan mencari jalan untuk mencegah terjadinya lonjakan harga di pasaran.
"Kami telah bekerja sangat keras bersama negara-negara produsen... untuk memastikan bahwa suplai minyak di pasaran akan tetap melimpah,'' tuturnya. Sejak 31 Desember 2011, Presiden AS, Barack Obama telah menandatangani sanksi baru terhadap Iran di bidang keuangan dan minyak.
Arab Saudi mengumumkan akan meningkatkan produksi minyaknya. Namun, Iran mengingatkan agar negara Arab agar tak menambah produksi minyaknya.