Kamis 19 Jan 2012 20:04 WIB

Cina Pertahankan Kerja Sama Minyak dengan Iran

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Perdana Menteri Cina Wen Jiabao menyebut kerjasama perdagangan minyak dengan Iran sebagai suatu hal yang sah sekalipun menekankan sikap Pemerintah Beijing yang menentang kepemilikan senjata nuklir oleh Teheran.

"Cina memiliki hubungan perdagangan yang normal dengan Iran, tapi tidak akan melakukan tawar menawar terkait prinsipnya. Kami mendukung resolusi PBB terkait dengan masalah nuklir Iran," kata pemimpin China itu terhadap wartawan di negara yang kaya gas, Qatar, Rabu malam.

"Kerjasama perdagangan minyak antara China dengan Iran adalah kegiatan komersial yang normal," kata Wen.

Wen berkunjung ke Qatar pada perhentian terakhir lawatannya ke Teluk yang juga melibatkan Arab Saudi dan Uni Emirat Arab, di tengah kekhawatiran meningkatnya ketegangan program nuklir Iran akan mengganggu pasokan minyak dunia.

"Saya percaya bahwa China bukan satu-satunya negara yang membeli minyak dari Iran ... Perdagangan yang sah harus dilindungi untuk menghindari kekacauan ekonomi global," kata Wen menurut sebuah transkrip Kementerian Luar Negeri China.

"China menentang tegas pengembangan dan kepemilikan senjata nuklir oleh Iran, dan menyeru pembentukan zona bebas nuklir di Timur Tengah," tambahnya.

Komentar Wen itu muncul setelah pihak Barat meningkatkan tekanannya pada Iran menyusul kebuntuan perundingan dengan Iran, dan ancaman pihak Barat untuk menjatuhkan sanksi atas ekspor minyak Republik Islam itu, yang memasok 11

persen minyak China.

Iran adalah penyedia terbesar ketiga minyak ke China. Qatar dan UEA meskipun keduanya negara penghasil minyak utama, belum masuk dalam daftar 10 teratas eksportir minyak negara raksasa ekonomi Asia itu.

Pada pemberhentian pertamanya di Arab Saudi, musuh bebuyutan Iran di Teluk, Wen memimpin penandatanganan kesepakatan kerjasama energi dengan penyedia minyak terbesar China itu. Kesepakatan yang sama juga dilakukan di UAE.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement