Kamis 19 Jan 2012 21:51 WIB

Ternyata, Revolusi Mesir Dimulai dari Jejaring Sosial

Rep: Lingga Permesti/ Red: Hafidz Muftisany
Demonstrasi Rakyat Mesir
Demonstrasi Rakyat Mesir

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Professor Ilmu Politik Universitas Kairo dan Universitas Amerika di Kairo, Mustapha Kamel Al-Sayyid menegaskan bahwa jejaring sosial seperti facebook kini menjadi kunci dalam pergerakan sosial dan demokrasi di Mesir.

"Tindakan revolusi di Mesir cukup efektif dilakukan melalui internet khususnya jejaring sosial. Dengan jejaring sosial, undangan demonstrasi pada saat penggulingan Mubarak 25 Januari tahun lalu dapat dilakukan,"kata Sayyid saat memberi kuliah umum di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Indonesia, Kamis (19/1).

Revolusi di Mesir, ungkapnya, dipelopori para pemuda yang saling terkoneksi di dunia maya. Seperti yang telah dilakukan seorang pemuda bernama Wa'el Ghoneim (30). "Ghoneim membuat akun Facebook dengan nama -We are all Khaled Said- , pada Juni 2010, yang bertujuan untuk mengecam pembunuhan, Khaled Said, seorang pengusaha Alexandria, Mesir, oleh polisi setempat. Dari sanalah pergolakan menentang Mubarak semakin besar, sementara pemerintahan menganggap remeh,"katanya.

Dua hari sesudah pesan aksi dikirim, pemerintah Mesir yang mengontrol ketat media massa konvensional, mulai mengambil tindakan. Layanan internet dan selular pun ditutup menggunakan teknologi yang dibeli dari Narus, sebuah perusahaan asal Amerika Serikat. Rakyat mencari alternatif koneksi. Modem dial up dan proxy server kembali marak digunakan.

Facebook merupakan situs terpopuler kedua di Mesir dengan lima juta pengguna. Saat itu mayoritas penduduk, terutama kaum menengah, sudah lelah dengan korupsi di pemerintahan, penyalahgunaan kekuasaan, ketimpangan kesempatan ekonomi dan pemusatan ekonomi di kalangan elit.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement