Jumat 20 Jan 2012 08:15 WIB

Iran: Jika Barat Mengancam, Kami Tutup Selat Hormuz

Lokasi terusan Hormuz, perlintasan utama pengiriman ekspor minyak mentah di kawasan teluk
Foto: topnews.in
Lokasi terusan Hormuz, perlintasan utama pengiriman ekspor minyak mentah di kawasan teluk

REPUBLIKA.CO.ID, PBB---Iran tidak akan mencoba untuk memblokir Selat Hormuz kecuali jika kekuatan asing berusaha untuk "memperketat jerat" dalam meningkatnya pertikaian nuklir dengan Barat.

"Semua pilihan ini atau akan dibahas di atas meja," kata Mohammad Khazaee, duta besar Iran di PBB di televisi Amerika Serikat, mengacu pada strategi rute perlayaran, yang merupakan jalur penting untuk seperlima dari perdagangan minyak dunia.

"Tidak ada keputusan untuk memblokir dan menutup Selat Hormuz kecuali Iran terancam serius dan seseorang ingin mengencangkan simpulnya," kata Khazaee di acara Charlie Rose. "Kami percaya bahwa Selat Hormuz harus menjadi selat perdamaian dan stabilitas," tambah utusan.

"Tetapi jika kekuatan asing ingin membuat masalah di Teluk Persia, tentu saja akan menjadi hak Iran serta negara-negara lainnya di kawasan itu untuk mencoba membela diri."

Di tengah spekulasi yang berkembang dari serangan militer terhadap fasilitas nuklir Iran, Khazaee mengatakan ketegangan yang meningkat harus diakhiri melalui "perdamaian, dialog dan stabilitas."

Iran telah menuduh Israel terlibat dalam pembunuhan ilmuwan nuklirnya. Tetapi Duta Besar mengatakan dia tidak berpikir Israel akan mencoba untuk membom fasilitas nuklir Iran.

"Ada cukup banyak politisi yang bijak di seluruh dunia menasihati mereka dalam kasus jika mereka ingin melakukan itu untuk tidak melakukannya," katanya.

Amerika Serikat, Prancis, Inggris dan Jerman menuduh Iran berusaha untuk membangun bom nuklir. Sedangkan Iran berulang kali mengatakan program atomnya untuk kepentingan damai.

PBB mengatakan bahwa saat ini ada "kebutuhan mendesak" untuk meredakan ketegangan antara Iran dan Barat melalui dialog.

Solusi "juga mencakup kebutuhan pada bagian pemerintah Iran untuk membuktikan kepada kepuasan masyarakat internasional bahwa nuklir mereka adalah program untuk tujuan damai," kata juru bicara PBB Martin Nesirky.

Dia menambahkan, karena Selat Hormuz berperan penting untuk pasokan minyak, maka Sekjen PBB Ban Ki-moon percaya "adalah penting bahwa bagian bebas itu dijamin sesuai dengan hukum laut."

Ban telah membahas ketegangan Iran dengan para pemimpin dari Cina dan negara-negara Teluk selama pembicaraan dalam beberapa hari terakhir.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement