REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK-- Kapal Induk USS Abraham Lincoln tiba di laut Arab, pada Kamis (19/1). Ini jadi ujian lagi bagi Iran yang menentang pengiriman kapal milik Amerika Serikat (AS) melalui Selat Hormuz. Kedatangan Lincoln merupakan kapal pertama AS yang akan kembali ke Teluk Persia dengan melewati Selat Hormuz, setelah ketegangan terjadi antara AS dan Iran.
Pejabat Militer AS mengatakan, "AS akan melanjutkan pengiriman kapal militer ke Teluk Persia. Tapi, tidak akan melewati batas keamanan Iran," katanya, seperti dikutip CNN. Karena itulah, AS tidak akan khawatir dengan serangan-serangan yang mungkin akan dilancarkan Iran terkait penutupan selat Hormuz tersebut.
Sebelumnya, Menteri Pertahanan AS, Leon Panetta, mengatakan bahwa angkatan laut AS akan terus ada dan memantau situasi. Dia yakin, tentara militernya kuat dan bisa menghadapi apapun yang terjadi. "Kami selalu mempertahankan pertahanan kami dengan kuat di daerah itu, karena selain memiliki Angkatan Laut, kami juga memiliki tentara milter juga," ujar Panetta.
Seorang pejabat senior AS menambahkan, pihaknya terus memantau angkatan laut Iran yang dikontrol oleh Korps Garda Revolusi Iran di Teluk Persia. Dia menyimpulkan, jika angkatan laut Iran lebih agresif dan kuat dibandingkan dengan angkatan laut biasanya.