REPUBLIKA.CO.ID, ATHENA - Ketegangan Iran dengan Barat berdampak pada sikap dilema Yunani dalam menentukan keputusan, ikut AS dan sekutunya Uni Eropa atau tidak. Seorang diplomat Yunani disebutkan, mendesak rekan-rekannya di Uni Eropa untuk dapat menjamin pasokan minyak bagi Yunani jika negeri 'para dewa' itu ikut dalam barisan AS mengembargo impor minyak Iran.
"Semua orang memahami kondisi ekonomi Yunani saat ini, namun kami ingin mengambil tempat atas komitmen politik bersama 27 negara UE, bahwa kita tidak akan membiarkan bila embargo ini gagal mengamankan pasokan minyak alternatif,"kata seorang Diplomat Uni Eropa dalam laman euractiv.com, Jumat (20/1).
Salah satu solusi yang bisa meredakan kekhawatiran Yunani memperkenalkan klausa peninjauan kembali. Klausa ini memungkinkan negara-negara Uni Eropa untuk menilai biaya ekonomi yang akan ditanggung Yunani dari embargo minyak yang lama.
Athena sangat bergantung pada pasokan Iran karena Teheran telah menawarkan hal persyaratan kredit preferensial yang lebih mudah untuk minyak mentahnya.
Alhasil, kemungkinan embargo yang ketat dari Uni Eropa berikut sanksi baru yang telah ditandatangani Presiden AS Barack Obama pada 31 Desember, ternyata tidak sepenuhnya diterapkan.
Diplomat Uni Eropa mengatakan diskusi lebih mendalam akan diselenggarakan kembali di Brussels pada Senin (23/1) mendatang, dimana menteri luar negeri dari 27 negara Uni Eropa untuk membuat keputusan resmi. Kebijakan Uni Eropa memberikan sanksi kepada Iran memerlukan kebulatan suara.