Jumat 20 Jan 2012 18:34 WIB

Obama 'Didoakan Mati', Republik Minta Maaf

Rep: Satya Festiani/ Red: Ramdhan Muhaimin
Logo Partai Republik AS (ilustrasi)
Logo Partai Republik AS (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON – Pemimpin Partai Republik Kansas, Mike O'Neil, akhirnya meminta maaf setelah mendapat kritikan luas dari masyarakat AS. Permintaan maaf itu menyusul ulahnya yang melecehkan Presiden AS Barack Obama melalui email. 

Dalam emailnya itu, Mike O’Neil, mendoakan Obama segera mati melalui salah satu ayat dalam al Kitab. Isi email itu dipublikasikan di surat kabar Lawrence Journal-World.

"Email itu berisi satu ayat dan ditujukan sebagai komentar pemilu mengenai hari-hari presiden berkuasa. Saya meminta maaf," ujar O’Neil, Kamis (19/1). 

Ia mengirimkan email itu pada teman dan rekan kerjanya. Penggalan ayat yang tertera dalam email itu adalah Pasal 109:8 yang berisi ‘Biarkan harinya tinggal sedikit. Biarkan yang lainnya menggantinya’. Ayat selanjutnya berbunyi, ‘Biarkan anaknya menjadi yatim dan istrinya janda’.

Atas email itu, dua pastur mengirimkan petisi yang ditandatangani 30 ribu orang. “Ia menggunakan kitab suci untuk menyarankan orang agar mendoakan kematian presiden,” ujar juru bicara Faithful Amerika, Michael Sherrard. Mereka meminta O’Neil mengundurkan diri. Namun humasnya mengatakan ia tak akan mengundurkan diri.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement