REPUBLIKA.CO.ID, PARIS - Presiden Perancis Nicolas Sarkozy Jumat memperingatkan bahwa intervensi asing terhadap program nuklir Iran akan memicu "perang dan kekacauan" di seluruh Timur Tengah dan wilayah lainnya.
"Perancis akan melakukan segala usaha untuk mencegah intervensi militer," kata Sarkozy di hadapan para diplomat senior di Paris, tetapi sebaliknya menyerukan bagi satu "sanksi yang jauh lebih kuat" diberlakukan terhadap Teheran.
Intervensi militer tidak akan menyelesaikan masalah itu tetapi akan menimbulkan perang dan kekacaubalauan yang tidak terkendali di Timur Tengah dan mungkin di dunia, katanya memperingatkan.
Prancis adalah salah satu dari negara-negara Barat yang paling keras mendesak pemberlakuan sanksi-sanksi ekonomi untuk memaksa Iran menghentikan program nuklirnya. Paris mengkhawatirkan republik Islam itu dapat membuat senjata nuklir.
Tetapi ia tetap menentang seruan kelompok garis keras di Amerika Serikat dan Israel untuk melakukan serangan udara pada fasilitas-fasilitas nuklir Iran.
Iran menegaskan program pengayaan uraniumnya bertujuan untuk memprodukasi bahan bakar bagi reaktor-reaktor usat listrik tenaga nuklirnya mendatang dan isotop-isotop medis.
Teheran berikrar akan mengalahkan setiap intervensi militer dan memperingatkan bahwa pihaknya akan menutup jalur pelayaran dan menghentikan ekspor minyak dari Teluk Persia jika sanksi-sanksi dikenakan terhadap industri energinya atau bank.
Inggris dan Amerika Serikat memperketat sanksi-sanksi ekonomi mereka sementara Uni Eropa akan melakukan pertemuan pekan depan dan diperkirakan akan menyetujui tindakan-tindakan baru terhadap ekspor minyak Iran dan sektor keuangan negara itu.