Sabtu 21 Jan 2012 09:16 WIB

Militer Afghanistan Makin Agresif Bidik Pasukan Asing

Militer AS
Militer AS

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON---Akibat dari sikap saling hina antara kedua pihak selama satu dasawarsa dan kebencian mendalam baik di kalangan sipil maupun militer, pasukan keamanan Afghanistan makin gencar melancarkan serangan-serangan intensif.

Dalam insiden terakhir, empat prajurit Prancis tewas dan sekitar 15 orang cedera Jumat ketika seorang prajurit pembangkang Afghanistan melepaskan tembakan ke arah mereka di sebuah pangkalan di Afghanistan timur.

Dalam sebuah laporan rahasia setebal 70 halaman terungkap, antara Mei 2007 dan Mei 2011, sedikitnya 58 personel AS dan NATO tewas dalam 26 serangan oleh prajurit dan polisi Afghanistan. 

Insiden-insiden itu mencakup peristiwa pada April 2011 ketika seorang kolonel Afghanistan membunuh delapan prajurit dan seorang kontraktor AS dengan menembak kepala mereka di markas pasukan itu.

Seorang juru bicara pasukan koalisi pimpinan AS di Kabul mengatakan, serangan-serangan oleh prajurit Afghanistan merupakan insiden tersendiri, dan ia tidak mau berkomentar mengenai laporan tersebut. Laporan rahasia itu juga tidak menganggap penting peranan penyusup Taliban dalam insiden-insiden tersebut. Pada Oktober, Taliban berjanji akan berperang sampai semua pasukan asing meninggalkan Afghanistan.

Presiden Hamid Karzai dan negara-negara Barat pendukungnya telah sepakat bahwa semua pasukan tempur asing akan kembali ke negara mereka pada akhir 2014, namun Barat berjanji memberikan dukungan yang berlanjut setelah masa itu dalam bentuk dana dan pelatihan bagi pasukan keamanan Afghanistan.

Gerilyawan meningkatkan serangan terhadap aparat keamanan dan juga pembunuhan terhadap politikus, termasuk yang menewaskan Ahmed Wali Karzai, adik Presiden Hamid Karzai, di Kandahar pada Juli dan utusan perdamaian Burhanuddin Rabbani di Kabul bulan September.

Konflik meningkat di Afghanistan dengan jumlah kematian sipil dan militer mencapai tingkat tertinggi tahun lalu ketika kekerasan yang dikobarkan Taliban meluas dari wilayah tradisional di selatan dan timur ke daerah-daerah barat dan utara yang dulu stabil.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement