REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL - Pakar keamanan Israel meminta pemerintah Korea Selatan (korsel) bergabung dalam sanksi minyak terhadap Iran. Pemimpin keamanan Israel menghasut Korsel bahwa Republik Islam Iran bagian dari sumbu "orang jahat."
Profesor Israel, Eytan Gilboa dari Begin-Sadat (BG-SA) Center for Strategic Studies di Kedutaan Besar Israel di Seoul yang diambil dari laman presstv.ir, Ahad (22/1) mengatakan, bahwa perlunya kepentingan Korea Selatan untuk bergabung bersama AS dan Israel dalam sanksi terhadap Iran. "Sanksi ini berusaha untuk membatasi kekuasaan ekonomi Republik Islam itu untuk mengejar program nuklir," ujarnya.
Gilboa mengatakan satu-satunya cara menghindari aksi militer terhadap Iran adalah mengadopsi sanksi lebih keras. "Karena itu, kita harus merusak sumber utama pendapatan mereka. Kita harus merusak industri minyak Iran.." hasut peneliti keamanan Israel ini.
Gilboa mengatakan panggilan itu sejalan dengan kampanye Amerika Serikat yang berusaha memangkas impor minyak dari Iran. Dia memberikan jaminan bahwa Seoul bisa menggantikan produsen minyak Iran lainnya seperti Arab Saudi dan Kuwait yang bersedia maju dan pasokan minyak.