REPUBLIKA.CO.ID, MESIR - Partai Kebebasan dan Keadilan (FJP), Ikhwanul Muslimin telah memenangkan 47,18 persen kursi di parlemen Mesir. Demikian disampaikan Komisi Pemilu Mesir mengumumkan pada Sabtu (21/1), usai menilai hasil akhir dari pemilu maraton tersebut.
"Partai Kebebasan dan Keadilan (FJP) memenangkan 235 kursi di Majelis Rakyat baru, atau 47,18 persen," ujar Kepala Komisi Pemilu Mesir, Abdel Moez Ibrahim.
Ini mengukuhkan penghitungan suara sebelumnya, yang menunjukkan keunggulan partai-partai Islam dalam pemilu yang digelar setahun setelah tumbangnya rezim Hosny Mubarak.
Berdasarkan hasil akhir itu, partai Islam moderat Ikhwanul Muslimin Mesir menjadi fraksi terkuat, dengan meraih 235 dari 498 kursi di parlemen. Sementara partai Al Nur atau juga disebut kelompok Salafi yang berhaluan konservatif garis keras, meraih 121 kursi.
Sedangkan partai-partai sekuler dan liberal hanya dapat mencapai perolehan suara yang kurang memuaskan. Partai liberal Wafd hanya memperoleh sekitar 8 persen suara atau 42 kursi. Partai Aliansi Mesir yang berhaluan sekuler hanya meraih sekitar 7 persen suara atau 33 kursi.
Media massa Mesir melaporkan, seluruhnya 15 partai terwakili di parlemen. Partai remaja revolusioner yang berperan besar menumbangkan rezim Mubarak, samasekali tidak terwakili di parlemen. Juga partai perempuan dan partai Kristen.
Majelis Rakyat, atau majelis rendah parlemen, terdiri dari 498 anggota parlemen terpilih dan 10 diangkat oleh militer yang berkuasa.