Ahad 22 Jan 2012 20:22 WIB

Palestina Desak Israel Bebaskan Anggota Parlemen

Palestina
Palestina

REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH -- Palestina mendesak Israel membebaskan puluhan anggota parlemen Palestina selama perundingan penjajakan baru diselenggarakan di Amman, kata seorang pejabat Palestina, Ahad (22/1) seperti diberitakan AFP. Para perunding Palestina dan Israel bertemu Sabtu (21/1) untuk melakukan perundingan putaran keempat yang disponsori Yordania dan kelompok Kuartet yang mengusahakan perdamaian.

Perundingan itu bertujuan untuk mencari jalan kedua pihak untuk kembali lagi menjalani perundingan langsung. Tetapi menurut pejabat itu, pertemuan tersebut tidak menghasilkan hal yang baru. Ia mengatakan, Palestina menggunakannya untuk menuntut pembebasan para pejabatnya yang ditahan, termasuk ketua parlemen Palestina Aziz Dweik, seorang anggota Hamas yang ditahan pasukan Israel, Kamis (19/1).

"Perunding Palestina Saeb Erakat menyerahkan satu surat kepada ketua delegasi Israel Yitzhak Molcho, mendesak Pemerintah Israel membebaskan segera Dweik dan lebih dari 23 anggota parlemen Palestina lainnya," kata pejabat itu.

Delegasi Palestina itu menuduh Israel menahan Dweik untuk merusak upaya rekonsiliasi internal Palestina antara Hamas dan Fatah.

Surat yang diserahkan Sabtu itu juga mendesak pembebasan pemimpin Palestina Marwan Barghuti dan Ahmed Saadat, sekjen Front Rakyat bagi Pembebasan Palestina. Satu kopi surat itu, kata dia yang enggan menyebutkan identitasnya tersebut, juga menuntut pembebasan para tahanan yang ditahan sebelum perjanjian perdamaian Oslo tahun 1994 telah dikirim kepada anggota Kuartet yaitu Amerika Serikat, Rusia, PBB dan Uni Eropa.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Israel Yigal Palmor menolak memberi komentar mengenaii pertemuan itu.

Pertemuan Sabtu itu adalah yang keempat kali antara Erakat dan Molchol untuk membicarakan dimulainya kembali perundingan yang diawasi Kuartet, tetapi tampaknya belum mencapai satu kesepakatan.

Palestina mengatakan Israel harus menghentikan pembangunan permukiman sebelum mereka dapat melakukan perundingan langsung. Tetapi Israel mengatakan pihaknya ingin melakukan perundingan tanpa prasyarat.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement