REPUBLIKA.CO.ID, KANO, NIGERIA  – Serangan yang dilakukan Boko Haram pada Jumat lalu terhadap kantor polisi dan imigrasi di Kano menewaskan lebih dari 150 orang. Sedikitnya dua bom bunuh diri yang dipasang di mobil meledak di Kano. Tujuan penyerangan ini adalah untuk membebaskan anggota sekte tersebut yang tengah ditahan polisi setempat.

Petugas polisi yang mengenakan masker menggotong mayat yang telah dibungkus kain kafan ke Rumah Sakit Spesialis Murtala Muhammed. Palang Merah melaporkan rumah sakit tersebut telah menerima lebih dari 150 jenazah korban serangan. Angka kematian dapat meningkat. Sedikitnya empat warga asing terluka dalam serangan tersebut.

Komandan polisi yang namanya enggan disebutkan mengatakan 50 orang menyerang dari tiga arah. Mereka melemparkan bom ke dinding. Sejumlah tahanan lepas.

“Beberapa yang lepas adalah anggota Boko Haram yang ditahan karena merampok bank untuk mendanai kelompok tersebut,” ujar komandan tersebut. Ia juga mengatakan, polisi kabur melalui jendela samping ketika mereka kehabisan peluru.

Presiden Goodluck Jonathan yang melihat sisa-sisa kantor polisi terkejut dan geram. Penyerang meninggalkan mayat bergelimpangan di jalanan, mayoritas mengenakan seragam polisi dan agen keamanan. “Pemerintah tak akan berhenti hingga menahan dalang tindakan ini. Mereka bukan arwah dan bukan hantu,” tegas Jonathan, Ahad (22/1).

Ikuti Whatsapp Channel Republika