Senin 23 Jan 2012 23:08 WIB

Rusia Tentang Sanksi Sepihak Uni Eropa

Rep: M Akbar Widjaya/ Red: Ramdhan Muhaimin
Kilang minyak Iran
Foto: neftegaz.ru
Kilang minyak Iran

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW - Rusia akan terus menentang seruan Uni Eropa mengembargo minyak Iran. Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov mengatakan sanksi lebih keras kepada Iran bersifat kontraproduktif dan tidak menyelesaikan masalah nuklir di negeri seribu mullah itu.

"Sangsi unilateral [Uni Eropa] tidak menyelesaikan masalah," ujar Sergei Lavrov, Senin (23/1), seperti dilansir dari AFP.

Lavrov menambahkan dirinya yakin bahwa persoalan krisis nuklir Iran masih bisa dibicarakan melalui dialog bersama barat.

"Moskow percaya masih ada prospek yang besar untuk dimulainya kembali pembicaraan dalam waktu dekat," katanya. Menurut Lavrov kendati Direktur Umum Badan Nuklir PBB (IAEA) telah mengusahakan langkah-langkah terakhir, namun ini tidak berarti kesempatan dialog tertutup sama sekali. Lavrov menambahkan, sanksi tambahan yang diberikan Dewan Keamanan PBB terhadap Iran hanya akan menyakiti dan menyusahkan rakyat Iran.

Sejauh ini Rusia termasuk negara yang kritis dalam menanggapi usulan sanksi negara-negara barat seperti AS dan sekutunya terhadap Iran.

Sebagai informasi, Senin (23/1), Uni Eropa menyetujui embargo ekspor minyak Iran. Uni Eropa juga memberikan sanksi keuangan kepada Iran berupa larangan investasi, larangan impor minyak, serta jual beli emas, berlian dan logam dengan Iran. Terkait sanksi-sanksi yang dijatuhkan kepadanya, Iran masih bergeming. Iran bersikukuh akan terus melanjutkan program nuklirnya demi menjaga pasokan energi mereka di masa depan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement