Selasa 24 Jan 2012 08:52 WIB

Boikot Minyak Iran, Eropa Akan Mendapat 'Buah Pahit'

Rep: Aghia Khumaesi/ Red: Didi Purwadi
Kilang minyak Iran
Foto: neftegaz.ru
Kilang minyak Iran

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Kementerian Luar Negeri Republik Islam Iran telah mengeluarkan 'komunike' pada Senin (23/1). Komunike ditujukan untuk mengutuk sanksi Uni Eropa pada minyak Iran. Iran juga menekankan bahwa langkah tersebut akan mengakibatkan buah pahit sendiri untuk Uni Eropa.

Menteri Luar Negeri Uni Eropa membahas kelanjutan dari kebijakan antagonis mereka melawan sistem Islam. Mereka sekali lagi mengadopsi keputusan tidak logis dan tidak dapat dibenarkan terhadap Iran.

Menurut IRNA, situs informasi Kementerian Luar Negeri dari Republik Islam Iran melaporkan tindakan kecaman Uni Eropa yang bergerak kurang bijaksana. Iran menekankan kebijakan bertanggung jawab dalam mengatur hubungan dengan negara-negara dunia. Hubungan antar-negara yang berdasarkan hak-hak internasional dan peraturan yang saling menghormati.

''Keputusan seperti Uni Eropa itu akan berbuah pahit tidak hanya bagi negara-negara Eropa, tetapi juga negara yang lainnya," bunyi isi komunike Kemenlu Iran. "Republik Islam Iran telah berkali-kali menekankan pada dunia tentang sifat damai program nuklirnya. Tidak ada upaya yang ditujukan untuk membuat lebih transparan program nuklirnya."

sumber : IRNA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement