REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Uni Eropa telah menetapkan sanksi pelarangan impor minyak Iran dan pembekuan aset Bank Sentral Iran. Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan sanksi Uni Eropa adalah kesalahan parah yang mungkin akan memperburuk ketegangan.
"Ini adalah kebijakan sangat keliru seperti yang telah kami katakan pada Eropa berkali-kali," kata Kemenlu Rusia dalam sebuah pernyataan.
Sikap Amerika Serikat sendiri pada sanksi Iran berubah. Pada bulan lalu, Amerika memberlakukan sanksi baru menargetkan Bank Sentral Iran dan ingin menjual minyak ke luar negeri.
Namun, AS menunda sanksi tersebut untuk enam bulan mendatang. Negeri Paman Sam itu khawatir harga minyak akan semakin tinggi. Apalagi, ekonomi global saat ini sedang mengalami krisis.