REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Uni Eropa tetap ingin memberikan sanksi Iran yang akan berlaku pada satu Juli mendatang. Namun, banyak negara-negara baik Asia, Afrika dan Eropa yang menolak sanksi tersebut.
Menteri Keuangan Jepang, Juni Azumi, telah menyatakan keprihatinan tentang efektivitas sanksi AS terhadap Iran. Itu belum lagi dampak potensialnya terhadap bank-bank Jepang. Pelanggan minyak Iran asal Asia seperti Cina, India, dan Korea Selatan ikut menolak pemberlakuan sanksi tersebut.
Dari dataran Eropa, suara penolakan disuarakan oleh Turki, Yunani, Spanyol dan Italia. Afrika Selatan juga menolak sanksi dan meminta agar tidak adanya sanksi tersebut.
Iran diharapkan masih dapat menjual minyak ke tempat-tempat seperti Cina, India atau negara-negara Asia lainnya. Sekitar 35 persen dari ekspor minyak Iran saat ini diekspor ke China dan India.
Belum saja diberlakukan, rencana sanksi minyak Iran sudah memberikan dampak negatif. Harga minyak mentah Iran untuk pengiriman Maret jadi naik 90 sen pada hari ke 99,23 dolar per barel.