REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Menteri Dalam Negeri Iran, Mostafa Mohammad-Najjar, mengungkapkan, Iran tak akan terpengaruh dengan embargo minyak yang diberlakukan negara-negara Uni Eropa.
Menurut dia, embargo justru akan membuat krisis ekonomi yang melilit Uni Eropa (UE) akan semakin bertambah buruk. ''Sanksi UE tak akan berpengaruh bagi perekonomian Iran,'' katanya kepada wartawan di Moskow, Rusia.
Mostafa menegaskan, Iran tak keberatan dengan sanksi ekonomi yang diberlakukan Amerika Serikat (AS) dan UE. ''Karena kami telah terbukti mampu melalui sanksi embargo selama 30 tahun,'' tuturnya menyindir.
Tekanan dan sanksi Barat terhadap Iran, kata dia, telah menginspirasi Iran untuk menguasai teknologi modern dan tujuan lainnya. UE terpaksa memberlakukan embargo terhadap minyak Iran karena tekanan AS. Padahal, Eropa merupakan importir minyak dari Iran. Di tengah krisis ekonomi yang melilit Eropa, 27 negara anggota UE pada 23 Januari menetapkan embargo. Kebijakan itu diperkirakan hanya akan memperburuk kondisi ekonomi mereka.
Selain mengembargo minyak Iran, UE juga membekukan aset bank sentral Iran dan melarang perdagangan emas, logam berharga, serta berlian.