Kamis 26 Jan 2012 05:43 WIB

Palestina Korban International Bullying

Rep: Lingga Permesti/ Red: Hafidz Muftisany
George Galloway (kanan)
Foto: Republika Foto
George Galloway (kanan)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Palestina memang sudah diakui kenegaraannya oleh badan UNESCO, Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB). Namun demikian, menurut ketua VIVA Palestina  George Galloway, international bullying tetap ada.

"Keanggotaan Palestina di PBB memang tidak terlalu diharapkan membawa Palestina ke arah kemerdekaan. Namun, harus tetap kita dukung karena semakin banyak desakan tentu semakin baik dan masalah tersebut akan dianggap serius."

Hingga saat ini, ia mengecam pemisahan di tanah Palestina dan tidak percaya akan perundingan two state solution yang saat ini masih mandek. "Perundingan tersebut hanya menguntungkan pihak Israel, itu tak layak dilanjutkan,"katanya.

Solusi untuk Palestina tak lain adalah negara demokrasi yang sama dimata hukum, seperti yang terjadi di Afrika Selatan. "Namun, langkah awal ini setidaknya mendesak kembali hak-hak rakyat Palestina dimanapun mereka berada,"katanya.

Arab Springs yang terjadi di negara-negara Arab, lanjut Galloway, membawa dampak yang cukup baik untuk Palestina meskipun mungkin tak dapat secara langsung membawa kemerdekaan Palestina. "Mesir misalnya, selama ini bertolak belakang dengan Palestina, kemungkinan sekarang menjadi mediator perdamaian. Setelah pemilu Mesir yang dimenangkan Ikhwanul Muslimin, Mesir berkewajiban mendamaikan,"katanya.

Begitu pula negara seperti Turki di bawah pemerintahan yang baru, memang sudah mulai membaik hubungan dengan Palestina.

"Namun, siapapun itu dan darimana asal negara mereka, baik Islam, Kristen, kapital, ekstrimis dan lain-lain harus bergandengan jika memang peduli terhadap Palestina,"kata Galloway, pria yang dilahirkan beragama Katolik ini.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement