Rabu 25 Jan 2012 16:45 WIB

Serbia Aman Dari Efek Badai Matahari

Rep: Agung Sasongko/ Red: Ramdhan Muhaimin
 Cahaya Utara (Northern Lights) terlihat dekat kota Tromsoe, Norwegia utara, Selasa (24/1) malam setelah badai matahari terjadi.
Foto: AP/Scanpix Norwegia, Rune Stoltz Bertinussen
Cahaya Utara (Northern Lights) terlihat dekat kota Tromsoe, Norwegia utara, Selasa (24/1) malam setelah badai matahari terjadi.

REPUBLIKA.CO.ID, BEOGRAD - Efek badai matahari tidak mempengaruhi Serbia. Sekretaris Komunitas Astonomi Rudjer Boskovic, Milan Jelici mengatakan Serbia beruntung terselamatkan lokasi geografis dan cuaca mendung. 

"Kita beruntung, sebab badai matahari yang terjadi merupakan yang terkuat sejak tahun 2005," kata Milan seperti dikutip emg.rs, Rabu (25/1).

Menurut dia, badai tidak dapat menyebabkan pemadaman listrik di negara ini, tetapi bisa terjadi di negara-negara yang dekat dengan Kutub Utara. Sebab, dua ledakan yang terjadi di Matahari akan membawa arus listrik yang kuat dan medan magnet listik yang besar.

"Energi radiasi mencapai Bumi dengan kecepatan adalah 2.200 km / s. Energi ini sampai di Bumi pada Ahad (22/1) dan berlanjut hingga Rabu (25/1)," kata dia,

Meski menyatakan aman, Milan meminta masyarakat Serbia untuk waspada mengingat radiasi dari badai matahari dapat memicu penyakit kronis dan menyebabkan kantuk.

Seperti diberitakan sebelumnya, partikel energetik dari ledakan badai matahari pertama di tahun 2012 yang tergolong cukup kuat terjadi pada 23 Januari pukul 10.59 WIB, telah mencapai bumi pada Selasa 24 Januari malam waktu Indonesia.

Badai matahari yang cukup kuat seperti ini berpotensi menggangu operasional satelit, seperti satelit komunikasi. Kalau itu terjadi dan tidak dapat diatasi oleh operator satelitnya, kemungkinan terjadi gangguan pada penggunaan telepon selular, siaran TV, komunikasi data perbankan, dan pengguna lainnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement