Rabu 25 Jan 2012 17:39 WIB

Politisi Inggris: Embargo terhadap Iran Tindakan Terbodoh

Rep: Lingga Permesti/ Red: Heri Ruslan
Warga Korea Selatan menggelar aksi demonstrasi menentang rencana negara Barat menentapkan sanksi minyak terhadap Iran.
Foto: AP/Ahn Young-joon
Warga Korea Selatan menggelar aksi demonstrasi menentang rencana negara Barat menentapkan sanksi minyak terhadap Iran.

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Ketua Viva Palestina yang juga politisi asal Inggris, George Galloway, menyatakan embargo yang dilakukan Amerika dan negara-negara Uni Eropa terhadap Iran adalah tindakan yang paling bodoh. "Tindakan mereka adalah tindakan yang paling bodoh dan mendekatkan pada perang. Cukup, hentikan," kata Galloway dalam acara Internasional Dialoge for Palestine yang diselenggarakan oleh Asia Pasific Community for Palestine (ASPAC), Rabu (25/1).

Tindakan tersebut, kata dia, sangat berbahaya, khususnya bagi negara-negara Arab. "Kita tidak ingin perang terjadi, jangan lagi terjadi," kata Galloway yang aktif menyuarakan kemerdekaan Palestina.

Menurutnya, Amerika dan sekutunya justru menerapkan standar ganda dalam segala tindakannya khususnya kepada Iran dan Palestina. "Iran tidak punya senjata, Justru Israel yang banyak memilikinya. Ini menandakan AS dan sekutunya menerapkan standar ganda yang tidak bisa diterima,"katanya.

Galloway meminta AS dan sekutunya berhenti membunuh orang-orang tak bersalah, berhenti menghancurkan rumah-rumah dan segera berhenti membuat kekacauan baik itu di Palestina, Iran maupun negara lainnya. " Saya juga berharap negara-negara muslim lainnya bersatu, tidak hanya berbicara, tetapi juga bertindak. Lakukanlah apapun yang kita bisa,"katanya.

Sebelumnya, Uni Eropa menyetujui embargo terhadap ekspor minyak Iran sebagai salah satu cara untuk menghentikan program nuklir Iran. Meski demikian, mereka akan mengimplementasikan larangan secara penuh hingga 1 Juli.

Kesepakatan ini adalah langkah akhir sebelum para menlu UE memberikan persetujuan formal pada tindakan ini. Sebanyak 27 menlu UE bertemu di Brussels pada Senin. Perjanjian yang diwarnai perbincangan selama berminggu-minggu menghasilkan pelarangan impor minyak mentah Iran. Di bawah perjanjian itu, pemerintah UE harus menghentikan penandatanganan kontrak baru dengan Teheran dari larangan itu diresmikan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement