Kamis 26 Jan 2012 06:45 WIB

Kekerasan Meningkat, Presiden Nigeria Copot Kepala Polisinya

Warga menyaksikan bangkai mobil yang digunakan dalam aksi bom bunuh diri di dekat gereja Katholik St. Theresa di Madalla, Nigeria, Ahad (25/12).
Foto: AP/Sunday Aghaeze
Warga menyaksikan bangkai mobil yang digunakan dalam aksi bom bunuh diri di dekat gereja Katholik St. Theresa di Madalla, Nigeria, Ahad (25/12).

REPUBLIKA.CO.ID, ABUJA - Kekerasan di Nigeri terus meningkat. Presiden Nigeria Goodluck Jonathan dituding gagal mengendalikan kelompok militan yang kerap melakukan kekerasan tersebut. Menolak dituding hal tersebut, Jonathan malah mencopot kepala kepolisian negaranya. 

Jonathan mengangkat Mohammed D. Abubakar untuk menggantikan Hafiz Ringim. 

"sebagai langkah pertama ke arah reorganisasi luas dan reposisi pasukan kepolisian Nigeria untuk membuatnya lebih efektif dan mampu memenuhi tantangan keamanan internal yang muncul", kata kantor presiden dalam sebuah pernyataan, Rabu (25/1). 

Ringim dicopot bersama enam asistennya ketika negara itu diguncang gelombang serangan bom dan penembakan oleh kelompok muslim garis keras Boko Haram di kota terbesar kedua Kano yang menewaskan sedikitnya 185 orang.

Serangan-serangan itu merupakan operasi paling mematikan oleh kelompok tersebut dan ditujukan terutama pada kantor polisi.

Tekanan meningkat pada Ringim pekan lalu ketika seorang tersangka yang diduga anggota sekte itu dan diyakini mendalangi serangan bom mematikan pada perayaan Natal terhadap sebuah gereja dekat ibu kota Nigeria, Abuja, melarikan diri dari tahanan polisi.Pemboman Natal itu menewaskan sedikitnya 44 orang.

sumber : Antara/AFP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement