REPUBLIKA.CO.ID, REPUBLIKA.CO.ID, TRIPOLI -- Kota Bani Walid di barat laut Libya, tempat kelahiran Muamar Qadafi, telah direbut kembali oleh kelompok loyalis pendukung Qadafi. Kepala dewan lokal Bani Walid, Mubarak Al-Fatamni, mengatakan, ratusan kelompok pejuang pro Khaddafi berhasil merebut kembali kota yang berlokasi 150 km tenggara dari Ibukota Libya, Tripoli, Rabu (25/1).
Mereka kemudian mengangkat bendera hijau tanda kembalinya kelompok pejuang Khadafi, setelah pecah bentrokan dengan Dewan Transisi Nasional (NTC) yang berkuasa di wilayah tersebut. Menurut Fatamni, pejuang revolusioner telah melarikan diri ke kota terdekat Misrata, empat pejuang revolusioner telah tewas dan 25 lainnya cedera selama konfrontasi.
"Para loyalis Khadafi mengambil alih dan mengibarkan bendera hijau di beberapa kabupaten penting di pusat kota," kata Fatamni. Lalu ia menambahkan bahwa, pihaknya telah memperingatkan tentang penyerangan ini selama dua bulan terakhir.
"Kami telah meminta tentara untuk campur tangan, tetapi kementerian pertahanan dan NTC telah mengecewakan kita," ujar Mahmud Warfelli, seorang pejabat dengan Bani Walid local council.
Pemerintah transisi Libya sebelumnya menolak laporan bahwa Kota Bani Walid telah direbut kembali. Namun, laporan terbaru menunjukkan bahwa Menteri Pertahanan Osama al-Juwali telah tiba di Bani Walid untuk bernegosiasi dengan kelompok bersenjata pro Qadafi