REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN - Seorang anggota parlemen Iran, Rabu (25/1) waktu setempat, mengatakan bahwa parlemen Iran mempertimbangkan rencana untuk memotong ekspor minyak ke negara-negara Uni Eropa. Keputusan tersebut sebagai langkah balasan atas keputusan Uni Eropa menjatuhkan sanksi minyak Iran.
"Majlis (parlemen) perwakilan berupaya untuk menyetujui rencana itu. Semua negara Eropa yang telah memberlakukan sanksi terhadap Iran itu tidak akan dapat membeli bahkan setetes pun minyak dari Iran," kata Nasser Soudani, anggota Majlis Komisi Energi Iran, kepada harian Teheran Times.
Menteri luar negeri negara-negara Uni Eropa pada Senin lalu memutuskan untuk melarang impor minyak dan produk minyak dari Iran. Embargo baru akan dimulai pada 1 Juli untuk memungkinkan importir utama Uni Eropa seperti Yunani, Italia dan Spanyol menemukan alternatif pemasok.
Meskipun demikian, rencana embargo pada 1 Juli itu sudah membuat para investor khawatir mengenai keamanan pasokan minyak global saat Iran mengancam akan menutup Selat Hormuz. Selat tersebut menjadi kunci jalur pengiriman perdagangan minyak. Jika Iran menutup Selat Hormuz, maka pasokan minyak dunia dipastikan akan terganggu.