REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Biaya penyelenggaraan Olimpiade London membengkak menjadi lebih dari 12 miliar poundsterling (Rp 168 triliun). Jumlah ini bahkan dapat membengkak dua kali lipatnya, menurut laporan terbaru.
Investigasi Sky News menyebutkan tujuh tahun lalu biaya yang direncanakan untuk persiapan olimpiade dan paralimpiade di London ini hanya sekitar 2,37 miliar poundsterling (Rp 33,2 triliun). Namun pendanaan sektor publik meningkat menjadi 9,3 miliar pound (Rp 130 triliun) setelah evaluasi pada 2007.
Laporan lain menyebutkan uang tambahan tersebut dipakai untuk menyediakan anti-doping petugas kontrol, uang bagi dewan lokal untuk program Obor Olimpiade, membayar pekerja untuk mencegah mereka mogok kerja, biaya operasional pemerintah, biaya Olympic Park Legacy Company, dan biaya tagihan hukum atas keputusan sewa stadion.
Biaya di atas belum termasuk 1,1 miliar poundsterling (Rp 15,4 triliun) kepada polisi untuk pendanaan antiteroris dan 4,4 miliar poundsterling (Rp 61,6 triliun) untuk pendanaan keamanan dan intelijen.
Biaya tambahan di atas dipakai untuk membayar gaji 12 ribu petugas keamanan yang bertugas menjaga selama olimpiade berlangsung. Sementara itu sekitar 6,5 miliar poundsterling (Rp 91 triliun) dipakai untuk memperbaiki transportasi. Total seluruh pembiayaan untuk olimpiade kali ini, termasuk penambahan biaya-biaya di atas, adalah 24 miliar poundsterling (Rp 336 triliun).
Bagi London, biaya sebesar ini bukanlah beban, namun justru menjadi investasi. Hal ini diyakini akan membawa manfaat ekonomi bagi Kota London. "Ini adalah kesempatan yang luar biasa bagi London, bukan beban," tegasnya.