REPUBLIKA.CO.ID, Palestina mengalami krisis listrik terburuk dalam 15 tahun terakhir. Dua hari lalu, penduduk di Wadi Hilwah mengalami mati listrik selama 18 jam berturut-turut.
Rendahnya suhu di musim dingin seperti saat ini, diakui penduduk sangat menyusahkan, terutama bagi anak-anak dan warga usia lanjut. Listrik yang mati tiba-tiba juga merusak peralatan listrik.
Pemerintah kota Yerusalem sendiri mengklaim bahwa kondisi infrastruktur di Wadi Hilwah semakin membaik. Namun di lapangan, yang terjadi adalah sebaliknya. Selain krisis listrik, infrastruktur jalan di Wadi Hilwah juga dalam kondisi buruk. Pekerjaan penggalian yang meningkat menimbulkan kemacetan. Saluran telepon perlu diganti dan pelayanan internet memburuk.
Salah seorang penduduk mengatakan, Sejak awal mereka tahu bahwa semua pekerjaan ini tidak ditujukan untuk memperbaiki kondisi kehidupan di sini, melainkan sebagai alasan untuk melakukan penggalian di Jalan Wadi Hilwah.
Otoritas Israel juga mengumumkan bahwa mereka akan membangun sekolah untuk anak perempuan, tetapi tiba-tiba pembangunan itu beralih menjadi kantor Kementerian Dalam Negeri Israel. ''Jadi kami sama sekali tidak mempercayai Israel,'' kata penduduk itu.