REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON - Amerika Serikat berencana akan mengirim satu pangkalan terapung yang besar untuk tim-tim komando ke Timur Tengah. Kebijakan ini dilakukan militer AS di tengah-tengah ketegangan meningkat dengan Iran. 

Mengutip surat kabar The Washington Post, Sabtu (28/1), Angkatan Laut akan mengubah sebuah kapal perang tua yang menurut rencana akan dinonaktifkan menjadi satu pangkalan terapung bagi pasukan komando untuk menanggapi permintaan dari Komando Sentral AS.

Pangkalan terapung itu dapat menampung kapal-kapal cepat yang lebih kecil dan helikopter-helikopter yang biasa digunakan satuan Angkatan Laut SEAL, kata laporan itu.

Pasukan operasi khusus adalah satu bagian penting dari strategi Presiden Barack Obama untuk membuat militer lebih ramping dan lebih gesit sementara Pentagon menghadapi pengurangan anggaran paling tidak 487 miliar dolar dalam dekade mendatang.

Nike Kafka, juru bicara Komando Pasukan Armada Angkatan Laut menolak menjelaskan lebih jauh mengenai maksud pangkalan terapung itu atau mengatakan di mana ditempatkan, kata surat kabar itu.

Para pejabat lain Angkatan Laut lainnya mengaku bahwa mereka sedang bekerja cepat untuk menyelesaikan perubahan itu dan mengirim kapal induk itu ke kawasan tersebut awal musim panas, kata laporan itu.

Dokumen-dokumen Angkatan Laut mengindikasikan bahwa kapal itu mungkin akan menuju Teluk Persia, di mana Iran mengancam akan menutup Selat Hormuz, kata surat kabar itu.

Ikuti Whatsapp Channel Republika