Sabtu 28 Jan 2012 19:53 WIB

Benarkah AS Tak Berniat Punya Pangkalan Militer di Asia-Pasifik?

Obama di Pangkalan Militer Fort Campbell
Foto: VOA
Obama di Pangkalan Militer Fort Campbell

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON - Pada saat prioritas keamanan Amerika Serikat berporos ke Asia-Pasifik, negara ini tidak memiliki kepentingan dalam membangun pangkalan baru di kawasan ini, melainkan akan merotasi pasukan di sana, 

"Tidak ada keinginan atau pandangan sampai sekarang bahwa AS mencari alternatif pangkalan di mana saja di kawasan Asia-Pasifik," kata komandan Komando Pasifik AS, Robert Willard, kepada wartawan Jumat (27/1). 

Willard mengatakan AS akan menyambut pembahasan-pembahasan dengan Filipina di sepanjang garis itu, tetapi tidak ada aspirasi untuk membuka pangkalan di Asia Tenggara.

Beberapa pejabat Filipina berada di Washington pekan ini untuk membahas lagi kerja sama militer dengan para pejabat AS.

"Kami tertarik di Filipina dalam arti maritimnya menjadi semakin mandiri, dan kami akan membantu anda semampu kami," kata Willard, dan mencatat itu sangat tidak mungkin AS akan membangun kembali pangkalan permanennya di Subic Bay, yang pernah menjadi pangkalan angkatan laut utama Amerika Serikat.

Pangkalan, yang pernah menjadi instalasi Angkatan Laut AS terbesar di Pasifik itu ditutup pada awal 1990-an.

Willard mengatakan tawaran-tawaran oleh Australia dan Singapura kepada AS untuk merotasi pasukan Komando Pasifiknya adalah guna mempertahankan kehadiran lebih dekat dan lebih nyaman untuk kontinjensi potensial di kawasan, yang lebih mudah dan berbiaya efektif.

AS dan Australia mengumumkan pada November lalu bahwa rotasi marinir AS akan mulai menyebar di dekat Darwin di Northern Territory Australia selama enam bulan rotasi.Kehadirannya akan diperluas dengan kekuatan 2.500 selama beberapa tahun mendatang.

Singapura juga telah mengundang AS untuk menggelar kapal-kapal tempurnya di negara itu. Menurut panduan strategis baru yang disiarkan pada awal bulan ini, AS menempatkan penekanan pada kehadirannya di kawasan Asia-Pasifik.

sumber : ANTARA/Xinhua-0ANA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement