Sabtu 28 Jan 2012 21:52 WIB

Suriah Kian Membara, Tujuh Tentara Tewas Diserang Gerilyawan

Asap tebal dan hitam pekat membubung di langit Kota Homs, Suriah, beberapa waktu lalu.
Foto: AP
Asap tebal dan hitam pekat membubung di langit Kota Homs, Suriah, beberapa waktu lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS -- Tujuh tentara Suriah, termasuk seorang perwira, tewas dalam penyergapan di satu bus dekat Damaskus pada Sabtu.

"Satu kelompok gerilyawan menyerang sebuah bis yang membawa tentara di Provinsi Damaskus dan tujuh tentara tewas, di antaranya perwira," kata kantor berita SANA, dan menambahkan mereka dari kesatuan sinyal.

Serangan itu dilakukan di dekat Douma, kubu pemberontak di utara ibu kota, katanya. Serangan tersebut terjadi sehari setelah dua serangan terpisah, termasuk pemboman mobil yang menewaskan 12 anggota pasukan keamanan, kata Observatorium Hak Asasi Manusia Suriah.

Sehari sebelumnya, kelompok milisi yang setia kepada Presiden Bashar Al Assad membunuh 14 anggota keluarga Sunni di kota Homs dalam serangan terbesar kelompok itu selama 10 bulan sejak terjadinya pemberontakan di negara tersebut, kata aktivis dan penduduk setempat.

Sebanyak delapan anak, yang berumur delapan bulan hingga sembilan tahun yang termasuk 14 anggota keluarga Bahader tewas di satu bangunan di Karm Al Zeitoun, daerah Homs, atau berjarak 140 kilometer di utara kota Damaskus, kata mereka.

Kelompok milisi itu dikenal dengan sebutan Shabbiha, memasuki wilayah setelah pasukan loyalis menembakkan mortir ke daerah tersebut yang menewaskan sedikitnya 16 orang, kata warga dan aktivis di kota itu kepada Reuters melalui telepon.

Dalam rekaman video yang diambil oleh aktivis dan tersebar di Youtube, terlihat lima anak mengalami luka di kepala dan leher di sebuah bangunan. Selain itu juga ditunjukkan mayat tiga perempuan dan satu laki-laki.

Seorang aktivis di Hom, Hamza, mengatakan serangan itu murni balas dendam atas kematian anggota Shabbiha yang terbunuh oleh tentara pemberontak yang berada dibawah komando Tentara Pembebasan Suriah. Pembalasan kelompok itu dimulai empat bulan yang lalu, setelah serangan militer lapis baja di daerah Sunni oleh pasukan yang dipimpin anggota kelompok minoritas Alawite Assad.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement