REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Seorang politisi senior Turki, Mustafa Yilmaz, menyakini sanksi embargo minyak Iran oleh Uni Eropa merupakan bentuk ketakutan Eropa atas kekuatan Iran di wilayah Timur Tengah. Wakil Ketua Partai Kebahagiaan itu menilai Iran telah menjelma menjadi 'pusat kekuatan' Timur Tengah yang sulit dikendalikan Barat dan Israel.
''Alasan utama Barat mengapa sanksi dikenakan kepada Iran itu karena Israel dan Barat terganggu oleh Revolusi Islam yang bergerak di bawah kendali mereka. Iran telah menjadi pusat kekuasaan yang baru,'' kata Mustafa dalam sebuah wawancara dengan koresponden Ankara Press TV.
Iran, menurut Mustafa, di bawah sanksi saja masih bisa mencapai kemampuan dalam memproduksi teknologi. Mereka mampu mengembangkan industri pertahanan nasionalnya. Jika sanksi tersebut tidak dikenakan pada Iran, Barat khawatir Iran akan menjadi pusat kekuasaan Timur Tengah dengan cepat.
"Saya percaya bahwa sanksi terhadap Iran tidak akan berbuah efektif bagi Barat," ia menambahkan.