REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN--- Iran kembali menunjukkan keungulannya diberbagai bidang di tengah ancaman embargo dari barat. Kali ini Wakil Presiden Iran Mohammad-Reza Rahimi mengatakan Iran siap menawarkan keahlian dan pengalaman medis mereka untuk negara-negara lain.
"Republik Islam Iran sepenuhnya siap untuk mentransfer ahli medis untuk negara-negara lain yang membutuhkan," kata Rahimi dalam pertemuan dengan Direktur Regional Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Alaeddin al-Alwan di ibukota Iran,Teheran, Sabtu (28/10).
Rahimi yang berbicara pada Press TV mengatakan Iran telah mandiri dalam memenuhi sebagian besar tuntutan publik terhadap kesehatan. Ia berpendapat pengenaan sanksi terhadap bidang yang terkait dengan kesehatan dan obat-obatan oleh kekuatan hegemonik merupakan indikasi dari ketidakpedulian mereka terhadap bangsa-bangsa lain.
Alwan memuji Iran sebagai negara Timur Tengah yang aktif di bidang kesehatan dan kedokteran dengan profesional dalam mencegah dan mengobati penyakit. Pengalaman medis tersebut, jelas Alwan, dapat dimanfaatkanoleh negara-negara regional lainnya.
Iran sekarang berada di antara 12 negara di dunia yang dapat menghasilkan obat biosimilar. Iran memiliki lebih dari 400 fasilitas penelitian medis dan 76 indeks majalah medis dan diperkirakan menjadi salah satu dari sepuluh top dunia di bidang penelitian medis.