REPUBLIKA.CO.ID, Koalisi partai-partai kiri di Yunani mengecam keputusan Uni Eropa (UE) yang melarang impor minyak dari Iran. Koalisi partai itu menilai embargo minyak Iran itu sebagai kebijakan gila perang AS dan Israel di Timur Tengah.
Dalam pernyataannya yang dirilis pada Sabtu (28/1), aliansi partai-partai kiri Yunani mengkritik kebijakan embargo yang diterapkan AS dan Uni Eropa. Embargo, menurut aliansi itu, hanya mengikuti langkah AS untuk menyebarkan kapal induk ke Selat Hormuz dan ancaman perang Israel melawan Republik Islam.
Menteri luar negeri Uni Eropa mencapai kesepakatan pada 23 Januari untuk memberlakukan embargo pada impor minyak dari Iran mulai 1 Juli. Sebanyak 27 anggota UE juga sepakat untuk membekukan aset Bank Sentral Iran di Uni Eropa dan memberlakukan larangan penjualan berlian, emas dan logam berharga lainnya ke Iran.
Aliansi partai kiri Yunani memprotes kebijakan UE itu, karena bertentangan dengan kepemilikan senjata nuklir oleh negara manapun. Menurut aliansi, tindakan Uni Eropa yang anti-kebijakan Iran itu berbahaya.
Membesar-besarkan masalah program nuklir Iran, kata Aliansi, adalah tindakan munafik. Sebab, kata mereka, negara-negara UE tak pernah mempermasalahkan persenjataan nuklir Israel.
Amerika Serikat dan sekutunya telah menuduh Iran mengejar program nuklir militer.Teheran telah tegas membantah tuduhan Barat. Iran adalah negara yang menandatangani Perjanjian Non-Proliferasi Nuklir dan anggota dari Badan Energi Atom Internasional (IAEA), sehingga memiliki hak untuk mengembangkan teknologi nuklir demi tujuan damai.