REPUBLIKA.CO.ID, YERUSSALEM - Sumber-sumber pemberitaan pemerintah rezim Zionis Israel telah mengkonfirmasi jatuhnya sebuah pesawat tanpa awak Israel di kawasan pendudukan pada penerbangan ujicoba. Menurut rencananya, pesawat tanpa awak tersebut akan digunakan untuk menyusup ke zona udara Republik Islam.
Fars News mengutip laporan Jerusalem Post yang menyebutkan bahwa pesawat tanpa awak Heron TP itu merupakan pesawat pengintai paling mutakhir milik Israel. Heron TP jatuh tanpa diketahui sebabnya.
Saat ini para tim ahli Zionis tengah meneliti sebab-sebab jatuhnya pesawat pengintai itu. Heron TP jatuh tidak lama setelah lepas landas dari pangkalan udara Tel Nof. Para pejabat Israel mengklaim bahwa pesawat tanpa awak itu dapat mencapai zona udara Republik Islam.
Para pejabat Angkatan Udara Israel telah memulai penelitian mereka. Mereka berusaha mengetahui apakah sebab jatuhnya pesawat pengintai itu dikarenakan faktor human-error atau tidak. Keterangan dari Jerusalem Post bahwa pesawat pengintai Heron TP telah dipersenjatai rudal dan alat komunikasi canggih.
Heron TP adalah pesawat pengintai paling besar dan paling modern yang dimiliki oleh Angkatan Udara Israel. Panjang sayap pesawat tersebut mencapai 26 meter sama seperti panjang sayap pesawat Boeing 737. Selain dapat terbang selama 45 jam, Heron TP juga mampu mengangkut muatan seberat satu ton. Oleh karena itu, pesawat tersebut dapat digunakan dalam berbagai jenis operasi.