REPUBLIKA.CO.ID, PHNOM PENH -- Partai Rakyat Kamboja (CCP) yang berkuasa mendominasi kemenangan pemilihan senat pada Ahad (29/1) dengan suara 77,81 persen (atau 44,3 kursi) dari 57 total kursi senat. Hal itu diungkapkan hasil awal yang disiarkan Komite Pemilihan Nasional (NEC).
Menurut NEC, partai oposisi utama di negara itu, Sam Rainsy, memperoleh kenaikan sebesar 21,93 persen sisanya (atau 12,5 kursi). "Secara umum, pemilihan telah dilakukan dengan keamanan dan keselamatan yang baik," kata Ketua NEC, Im Suosdey, selama pengumuman hasil awal pemilu senat, Ahad malam seperti diberitakan Xinhua dan dikutip Antara, Senin (30/1).
Hasil resmi akan diumumkan pada 4 Februari jika tidak ada keluhan dari partai politik, tetapi akan ditunda hingga 5 Maret jika ada keluhan mereka, sesuai dengan NEC. Pemilihan umum Senat pada Minggu itu diamati oleh 131 perwakilan partai politik, 1.432 pengamat nasional dan internasional dan 200 wartawan lokal serta asing, menurut NEC.
Hanya dua partai politik utama berpartisipasi dalam pemilu. Mereka adalah partai yang berkuasa Partai Rakyat Kamboja (CPP) dan Partai Sam Rainsy. Pemilu ini diberi suara oleh 119 anggota parlemen dan 11.351 anggota dewan komune di 33 tempat pemungutan suara (TPS) di seluruh negeri.
Senat Kamboja memiliki 61 kursi, namun pemilihan diadakan hanya 57 kursi, karena dua senator akan ditunjuk oleh Raja dan dua lainnya oleh Majelis Nasional. Pemilihan senat diadakan setiap enam tahun. Yang terakhir, Januari 2006, pada waktu itu, Partai Rakyat Kamboja, pendukung kerajaan Funcinpec, dan Partai Sam Rainsy ikut ambil dalam pemilu. Hasilnya, CPP memenangkan 45 kursi, 10 kursi untuk Funcinpec dan Partai Sam Rainsy dua kursi.